LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN
Pelaksanaan
Kirab Saparan
Desa
Ambarketawang
Paguyuban
Prajurit Wirotani
Gamping
Lor
Tahun
2016
Padukuhan
Gamping Lor Desa Ambarketawang Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman Daerah
Istimewa Yogyakarta
A.
KATA
PENGANTAR
Dengan
segenap syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberi Rahmat, Hidayah dan Inayah kepada kita semua sehingga pelaksanaan
karnaval keprajuritan WIROTANI Gamping Lor dalam rangka perayaan Saparan Desa
Ambarketawang Tahun 2016
dapat berjalan lancar dan sukses sehingga tugas dan kewajiban yang kami emban
sebagai Panitia Saparan Prajurit WIROTANI Padukuhan Gamping Lor dapat kami laksanakan
dengan baik dan tak kurang satu apapun.
Bersama dengan ini pula, kami selaku
Panitia Saparan Prajurit WIROTANI Padukuhan Gamping Lor mengucapkan banyak
terima kasih kepada segenap warga Dusun Gamping Lor baik perseorangan maupun
perkumpulan atau organisasi yang terdapat di Dusun Gamping Lor, yang mana telah
berkenan membantu dengan ikhlas dan tulus baik berupa dana, tenaga maupun
pemikiran dalam acara tersebut.
Tak lupa kami juga mengucapkan terima
kasih kepada seluruh warga Dusun Gamping Lor khususnya warga RT 08 RW 13 yang telah
berpartisipasi untuk ikut andil dalam pelaksanaan Perayaan Saparan tahun 2016 dan bersedia menjadi
tuan rumah dalam pelaksanaan acara tersebut sehingga perayaan dapat berjalan
meriah.
Adapun kami selaku panitia membuat
laporan pertanggungjawaban kegiatan Perayaan Saparan dengan maksud dan tujuan
sebagai berikut :
1.
Sebagai laporan
pertanggungjawaban kami kepada Kepala Dusun, KKLPMD, kepada seluruh Ketua
RW dan RT serta kepada seluruh warga Dusun Gamping Lor.
2.
Sebagai acuan dan bahan
pertimbangan kepada kepanitiaan acara yang sama di tahun yang akan datang.
Demikan kata
pengantar ini kami buat, apabila terdapat kesalahan baik sengaja maupun tidak
disengaja dengan segenap kerendahan hati kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Gamping Lor, Desember 2016
Ketua
Panitia
( Benny
Widyantana)
B.
LATAR BELAKANG
Desa Ambarketawang adalah salah satu desa di
Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman yang terletak 5 kilometer sebelah barat Kota
Yogyakarta, tepatnya di jalan Wates Km 5.
Pada tahun 1755 setelah perjanjian Giyanti, di Dusun Tlogo di
lereng Gunung Gamping Desa Ambarketawang pernah digunakan sebagai pesanggrahan
oleh Pangeran Mangkubumi yang selanjutnya bergelar Hamengku Buwono (HB) I
sebelum pindah ke keraton Ngayogyakarta
Hadiningrat setelah selesai dibangun.
Setelah Hamengku buwono I pindah ke keraton
Yogyakarta, perawatan pesanggrahan diserahkan kepada abdi dalem kinasih HB I
yang bernama Ki Wirosuto. Namun beliau gugur di reruntuhan gua Gunung Gamping yang
juga dipakai sebagai tempat tinggalnya. Jasadnya tidak dapat ditemukan penduduk
(mukso). Untuk mengenang jasa abdi dalem ini HB I memerintahkan kepada Demang Ambarketawang untuk
menyelenggarakan upacara Saparan.
Upacara Tradisional Saparan yang merupakan tradisi
dan sudah dilaksanakan turun temurun dari tahun ke tahun tersebut merupakan
kebanggaan tersendiri bagi warga Desa Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta.
Bahkan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta telah mengangkat Upacara
Penyembelihan Bekakak Saparan Gamping sebagai agenda kegiatan pariwisata.
Asal usul diselenggarakannya Upacara Saparan inin
adalah memenuhi “Dawuh Dalem” Panjenengan Pangeran Mangkubumi untuk mengenang
jasa dan kesetiaan abdi dalem Ki Wirosuto yang meninggal secara misterius dalam
menjalankan tugas, menunggu bekas pesanggrahan Kraton Ambarketawang. Upacara
ini diwujudkan dalam bentuk kirab kebudayaan berbagai bregodo prajurit yang
terdapat di Desa Ambarketawang dan juga penyembelihan “BEKAKAK” yaitu sepasang
boneka penganten yang dibuat dari tepung ketan dan di dalamnya berisi cairan
gula jawa yang diberi warna merah.
Dengan adanya kegiatan Saparan ini merupakan
kebanggaan tersendiri bagi warga masyarakat Desa Ambarketawang.
Satu hal yang perlu digarisbawahi khususnya dari
Gamping Lor pada pelaksanaan rangkaian kegiatan
Saparan adalah tidak terdapat ritual pemujaan ataupun penyembahan pada suatu
benda maupun tempat. Sepenuhnya kegiatan ini adalah sebatas Kirab Kebudayaan
untuk melestarikan tradisi budaya Nusantara khususnya kebudayaan Jawa.
C.
MAKSUD
DAN TUJUAN KEGIATAN
1. Melestarikan
nilai-nilai budaya tradisional
2. Menarik
wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara
3. Meningkatkan
dan menjaga semangat gotong royong, persaudaraan serta kerukunan masyarakat
D.
BENTUK
KEGIATAN
Kirab Kebudayaan Bregodo Prajurit Wirotani Gamping Lor.
E.
WAKTU
DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Hari Jumat tanggal 18 Nopember 2016 di Lapangan Ambarketawang. Berangkat dari Gamping Lor pukul 14.00 WIB. Dari
kediaman Bp. Ngadiman Adisuyono RT 08 RW 13.
F.
PELAKSANAAN
Peserta
kirab adalah warga masyarakat Gamping Lor yang
tergabung dalam Paguyuban
Bregodo Prajurit Wirotani. Berikut adalah susunan kepanitiaan selengkapnya:
Penasehat : Bp. Zairin Noor
Ketua I :
Bp. Benny Widyantana
Ketua II :
Bp. Agus Astomo
Sekretaris
I : Sdr. Arif Setiyadi
Sekretaris
II : Sdr. Wahyu Wijayanto
Bendahara
I : Sdr. Wahyu Tri Wibowo
Bendahara
II : Bp. Widodo
Seksi
Usaha Dana : Ketua RT 01-08
Seksi
Konsumsi : Ibu-ibu Dasawisma RT
08
Seksi
Perlengkapan : 1. Sdr. Agung Prabowo
2. Bp.
Hadi
3. Bp.
Ngadiyo
4. Sdr.
Vincentius Rahmad
Hudoyo
5. Sdr. Dwi Atmoko
Seksi
Tempat : 1. Bp. Maryono
2. Bapak- Bapak pengurus RT 08
Seksi
Karnaval : 1. Bpk. Benny
Widyantana
2. Ibu. Uni
Suwarti
Seksi
P3K : Bp. Suradiono
Seksi
Keamanan : 1. Bp. Purnomo
2. Bp. Sardiman
Jumlah Peserta
Karnaval adalah sebagai berikut:
1.
Manggalayudha 1 orang
2.
Pembawa Panji /
Bendera 3 orang
3.
Pemusik 17
orang
4.
Prajurit Tombak 21 orang
5.
Prajurit Bedhil 7 orang
6.
Prajurit Putri 32 orang
7.
Prajurit Anak-Anak
Putra 5 orang
8.
Penunggang Andong 12
orang
9.
Penunggang Kuda 4 orang
10.
Penunggang Kereta 2 orang
11.
Jogoboyo dll 30 orang
TOTAL 134
orang
G.
PROFIL BREGODO PRAJURIT WIROTANI
Bregodo prajurit Wirotani merupakan salah satu
bregodo prajurit dari Desa Ambarketawang Kecamatan Gamping, tepatnya dari
Padukuhan Gamping Lor yang bertugas mengawal kirab Upacara Adat Bekakak di
gunung Gamping. Upacara Adat Bekakak sendiri adalah upacara yang diadakan untuk
mengenang jasa dan kesetiaan abdi dalem kinasih sekaligus juru kunci
Pesanggrahan Ambarketawang Ki Wirosuto yang gugur mukso di reruntuhan gunung Gamping. Bregodo ini berdiri kurang
lebih pada pertengahan tahun 1970-an. Kata wirotani
berasal dari kata wiro dan tani yang secara umum bermakna prajurit yang
beranggotakan dari para petani di Gamping Lor.
Prajurit Wirotani terdiri
dari seorang manggalayuda, prajurit
pembawa panji, prajurit musik, prajurit tombak dan prajurit bedhil. Seragam
yang dikenakan prajurit Wirotani berupa topi berbentuk mete dengan warna hitam, blangkon hitam, beskap hitam, baju dalam putih, sayak hijau, lonthong berwarna merah dan
kamus hitam. Untuk celana kombinasi merah pada bagian atas dan bagian bawah berwarna putih, bengkap hitam, kaos
kaki putih
serta sepatu fantopel hitam.
Persenjataan yang dipakai oleh kesatuan
prajurit Wirotani berupa tombak, bedhil dan keris. Alat musik yang dipakai antara lain berupa tambur, suling, bendhe,
kendang dan kecer. Gendhing mars dari prajurit Wirotani yaitu Ondal-andil untuk lampah rikat dan Kenobo
untuk lampah macak.
H.
EVALUASI
Dalam
pembubaran Panitia Saparan 2016
yang bertempat di rumah Bapak Ngadiman
Adisuyono RT 08
RW 13 ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan sehubungan dengan pelaksanaan Karnaval Saparan Ambarketawang
Bulan Nopember 2016 diantaranya adalah :
1. Perlunya tambahan personil musik khususnya suling karena
dibutuhkan tenaga (nafas) yang lebih kuat.
2. Prajurit
agar patuh kepada aba-aba komandan, begitu juga komandan harus bisa tampil
lebih berwibawa dalam mengkomando pasukannya.
3. Barisan
prajurit agar ditata lebih rapi mulai dari pakaian, cara berbaris, tabuhan agar
terlihat lebih serempak.
4.
Perlu diberikan
jarak antar prajurit peserta kirab, tidak boleh terlalu dekat dengan bregodo
lalin baik di depan mamupun di belakang.
LAPORAN
KEUANGAN
1.
PEMASUKAN
1
|
RT
01 - RT 08 @ Rp. 500,000
|
|||
JUMLAH
|
Rp 4.000.000
|
|||
2
|
DONATUR
|
|||
a.
|
Pemancingan
Tirta Raharja
|
Rp
200.000
|
||
b.
|
Bp.
Joko Apriyanto (kuda)
|
Rp
450.000
|
||
c.
|
Bp.
Sulistyo (kereta)
|
Rp
600.000
|
||
d.
|
Sdri.
Rinda (kuda)
|
Rp
350.000
|
||
e.
|
Sdri.
Widya (kuda)
|
Rp
350.000
|
||
f.
|
Penunggang
andong
|
Rp
350.000
|
||
g.
|
Kel.
Bp. Ngadiman
|
Rp
114.800
|
||
JUMLAH
|
Rp 2.414.800
|
|||
3
|
SUBSIDI
PANITIA DESA
|
Rp 1.000.000
|
||
4
|
KAS
PAGUYUBAN WIROTANI
|
Rp 2.200.000
|
||
TOTAL
|
Rp 9.614.800
|
2.
PENGELUARAN
1
|
SIE
KARNAVAL
|
|||
a.
|
Sewa
Kuda 6 ekor
|
Rp
1.850.000
|
||
b.
|
Sewa
Andong
|
Rp 750.000
|
||
c.
|
Prajurit
Putri
|
Rp 755.000
|
||
d.
|
Sewa
Kereta dll
|
Rp 750.000
|
||
JUMLAH
|
Rp 4.105.000
|
|||
2
|
SIE
KONSUMSI
|
Rp 4.414.800
|
||
3
|
SIE
P3K
|
|||
a.
|
Kebutuhan
P3K
|
Rp 450.000
|
||
b.
|
Kebutuhan
Lain-lain
|
Rp 50.000
|
||
JUMLAH
|
Rp 500.000
|
|||
4
|
SIE
TEMPAT
|
Rp 150.000
|
||
5
|
SIE
PERLENGKAPAN
|
|||
a.
|
Tenaga
|
Rp 60.000
|
||
b,
|
Transportasi
& Tenaga
|
Rp 150.000
|
||
c,
|
Laundry
|
Rp 135.000
|
||
JUMLAH
|
Rp 345.000
|
|||
6
|
KESEKRETARIATAN
|
Rp 100.000
|
||
TOTAL
|
Rp 9.614.800
|
LAMPIRAN
1.
RINCIAN BELANJA KEBUTUHAN PRAJURIT PUTRI
1
|
1
Paket Make Up
|
Rp 365.000
|
2
|
4
Hair Spray
|
Rp 100.000
|
3
|
Jepit
Besar & Kecil
|
Rp 45.000
|
4
|
Peniti
|
Rp 35.000
|
5
|
Tissu
|
Rp 36.000
|
6
|
Pensil
Alis
|
Rp 15.000
|
7
|
Sisir
Sasak & Biasa
|
Rp 15.000
|
8
|
Harnet
32 Biji
|
Rp 48.000
|
9
|
Konde
96 Biji
|
Rp 45.000
|
10
|
Kapas
2 Bungkus
|
Rp 24.000
|
11
|
Karet
|
Rp 7.000
|
12
|
Transportasi
|
Rp 20.000
|
JUMLAH
|
Rp
755.000
|
2.
RINCIAN BELANJA SIE KONSUMSI
a.
Pelaksanaan Kirab
1
|
Gula
Pasir
|
10 Kg
|
Rp 130.000
|
2
|
Gula
Jawa
|
3 Kg
|
Rp 55.000
|
3
|
Kacang
Tanah
|
6 Kg
|
Rp 60.000
|
4
|
Pisang
|
Rp 70.000
|
|
5
|
Bawang
Merah
|
2 Kg
|
Rp 90.000
|
6
|
Bawang
Putih
|
2 Kg
|
Rp 80.000
|
7
|
Lombok
Lalap
|
3/4 Kg
|
Rp 25.000
|
8
|
Kacang
Bawang
|
3 Kg
|
Rp 120.000
|
9
|
Minyak
Goreng
|
5 Liter
|
Rp 115.000
|
10
|
Emping
|
3 Kg
|
Rp 110.000
|
11
|
Moto
|
0,5 Kg
|
Rp 15.000
|
12
|
Merica
|
1 Ons
|
Rp 21.000
|
13
|
Ketumbar
|
0,5 Ons
|
Rp 1.000
|
14
|
Tepung
Segitiga
|
3 Kg
|
Rp 24.000
|
15
|
Teh
|
5 Biji
|
Rp 10.000
|
16
|
Sabun
Jeruk + Sunlight
|
Rp 15.000
|
|
17
|
Kubis
+ Luncang
|
Rp 13.000
|
|
18
|
Beras
|
40 Kg
|
Rp 390.000
|
19
|
Telur
|
1 Kotak
|
Rp 240.000
|
20
|
Isi
Klip
|
4
|
Rp 5.000
|
21
|
Plastik
0,5 Kg
|
2
|
Rp 5.000
|
22
|
Kertas
Minyak
|
40 Lembar
|
Rp 4.000
|
23
|
Tisu
Makan
|
Rp 9.000
|
|
24
|
Dus,
Mika, Sendok
|
Rp 190.000
|
|
25
|
Beras
Ketan
|
10 Kg
|
Rp 120.000
|
26
|
Bihun
|
4
|
Rp 26.000
|
27
|
Krupuk
Gajah
|
8
|
Rp 76.000
|
28
|
Garam
|
1
|
Rp 4.000
|
29
|
Mie
Spl
|
Rp 13.000
|
|
30
|
Lombok
Campur
|
Rp 92.000
|
|
31
|
Kluwak
|
Rp 32.000
|
|
32
|
Wortel,
Jagung, Tomat
|
Rp 16.500
|
|
33
|
Kelapa
|
Rp 180.000
|
|
34
|
Pisang
|
Rp 80.000
|
|
35
|
Miri
|
Rp 9.000
|
|
36
|
Tokolan
|
Rp 10.000
|
|
37
|
Janggel
|
14 Kg
|
Rp 109.000
|
38
|
Salak
|
Rp 15.000
|
|
39
|
Wortel
+ Lombok
|
Rp 24.000
|
|
40
|
Iwak
|
15,5 Kg
|
Rp 465.000
|
41
|
Roti
|
Rp 25.000
|
|
42
|
Plastik
Clip
|
Rp 20.000
|
|
43
|
Rempelo
Ati
|
Rp 60.000
|
|
44
|
Kecap
|
2
|
Rp 20.000
|
45
|
Bumbu
Pawon
|
Rp 2.000
|
|
46
|
Brambang
|
3
|
Rp 15.000
|
47
|
Masako
|
Rp 5.000
|
|
48
|
Makroni
|
Rp 5.000
|
|
49
|
Bawang
|
1 Kg
|
Rp 40.000
|
50
|
Lombok
Ijo
|
1 Kg
|
Rp 30.000
|
51
|
Sawi
Ijo + Pandan
|
Rp 6.000
|
|
52
|
Gula
Pasir
|
3 Kg
|
Rp 39.000
|
53
|
Minyak
Goreng
|
2 Liter
|
Rp 27.000
|
54
|
Plastik
Kresek
|
Rp 35.000
|
|
55
|
Tempe
|
Rp 15.000
|
|
56
|
Kayu
+ Godhong
|
Rp 200.000
|
|
Jumlah
|
Rp 3.612.500
|
b.
Pembubaran Panitia
1
|
Janggel
|
Rp 60.000
|
|
2
|
Dus
+ Cup
|
Rp 38.000
|
|
3
|
Beras
+ Telur
|
Rp 95.000
|
|
4
|
Telur
|
Rp 50.000
|
|
5
|
Lombok
|
Rp 40.000
|
|
6
|
Gula
Jawa
|
1 Kg
|
Rp 17.000
|
7
|
Brambang
|
1 Kg
|
Rp 50.000
|
8
|
Rempelo
Ati
|
Rp 20.000
|
|
9
|
Kelapa
|
Rp 55.000
|
|
10
|
Nggilingke
Beras
|
Rp 12.000
|
|
11
|
Tokolan
|
Rp 10.000
|
|
12
|
Loncang
|
Rp 5.000
|
|
13
|
Bumbu
Pawon Dll
|
Rp 50.300
|
|
Jumlah
|
Rp 502.300
|
c.
Lain Lain
1
|
Tenaga
Masak + Patehan
|
Rp 300.000
|
d.
Donasi Warga Berupa
Barang
Bp
Yosep
|
Es
Krim
|
Bp
Temon
|
Cup
Es
|
Ibu
Rati
|
Bakso
+ Tempura
|
Ibu
Puji
|
Rempelo
Ati
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar